Havana - Iring-iringan kendaraan yang membawa abu jenazah Fidel
Castro dari Havana, Kuba mengakhiri perjalanan di Santiago de Cuba. Kota
yang menjadi awal dimulainya revolusi Kuba itu menjadi tempat
bersejarah dan spesial dalam kehidupan Fidel Castro.
Kotak yang berisi abu jenazah Fidel Castro yang diselimuti bendera Kuba, diarak dari Havana sejak Rabu (1/12) waktu setempat, via jalur darat menuju Santiago de Cuba yang ada di sebelah timur negara tersebut. Warga Kuba menanti dan menyambut iring-iringan dengan antusias di sepanjang jalan.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (3/12/2016), kerumunan warga Kuba di beberapa lokasi menyambut dengan teriakan 'Saya Fidel!' saat iring-iringan abu jenazah melintas. Kotak berisi abu jenazah itu ditempatkan dalam peti kaca yang diletakkan di atas karavan bernama 'Karavan Kebebasan'.
"Dia telah menjadi ayah dari seluruh warga Kuba dan semua orang yang membutuhkan di dunia," sebut warga Kuba bernama Margaritas Aguilera (54) yang juga menjabat sebagai direktur perusahaan tembakau.
Presiden Kuba, Raul Castro, yang mengambil alih kekuasaan saat kakaknya jatuh sakit tahun 2006, akan menyampaikan pidato saat acara mengenang almarhum digelar pada Sabtu (3/11) malam waktu setempat.
Otoritas Kuba memberlakukan masa berkabung selama 9 hari sejak Fidel Castro wafat pada usia 90 tahun, pada 25 November lalu. Sehari setelahnya, jenazah Fidel Castro dikremasi dan awal pekan ini, disemayamkan di Havana selama dua hari. Baru pada Rabu (1/12) dibawa ke Santiago de Cuba via jalur darat.
Rencananya, abu jenazah akan dikebumikan dalam upacara pemakaman yang digelar secara privat pada Minggu (4/12) besok. Abu Fidel Castro akan dimakamkan di taman pemakaman Santa Ifigenia, yang juga menjadi makam pahlawan kemerdekaan Kuba, Jose Marti.
Tangisan dan sorakan warga mengiringi perjalanan abu jenazah Fidel Castro ke peristirahatan terakhir. Rakyat Kuba mengenangnya sebagai sosok berjasa yang memberikan mereka pendidikan dan layanan kesehatan gratis.
Santiago de Cuba menjadi lokasi awal dilancarkannya serangan ke barak militer Moncada oleh Castro bersaudara pada 26 Juli 1953. Serangan itu gagal dan mereka dijebloskan ke penjara, sebelum Fidel Castro diasingkan ke Meksiko. Tiga tahun kemudian, setelah Moncada ditaklukkan, Castro bersaudara kembali ke Kuba dan bersembunyi di pegunungan Sierra Maestra.
Dari pegunungan itu, mereka melancarkan perang gerilya yang berhasil mengalahkan diktator Fulgencio Batista yang didukung Amerika Serikat (AS), pada 1 Januari 1959. Usai kemenangan itu, Fidel Castro menggelar perayaan dengan melakukan tur dari Santiago ke Havana. Pekan ini, 'Karavan Kebebasan' membawa abu Fidel Castro dengan rute berlawanan.
Kotak yang berisi abu jenazah Fidel Castro yang diselimuti bendera Kuba, diarak dari Havana sejak Rabu (1/12) waktu setempat, via jalur darat menuju Santiago de Cuba yang ada di sebelah timur negara tersebut. Warga Kuba menanti dan menyambut iring-iringan dengan antusias di sepanjang jalan.
Foto: REUTERS/Carlos Barria
|
Seperti dilansir AFP, Sabtu (3/12/2016), kerumunan warga Kuba di beberapa lokasi menyambut dengan teriakan 'Saya Fidel!' saat iring-iringan abu jenazah melintas. Kotak berisi abu jenazah itu ditempatkan dalam peti kaca yang diletakkan di atas karavan bernama 'Karavan Kebebasan'.
"Dia telah menjadi ayah dari seluruh warga Kuba dan semua orang yang membutuhkan di dunia," sebut warga Kuba bernama Margaritas Aguilera (54) yang juga menjabat sebagai direktur perusahaan tembakau.
Foto: REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
|
Presiden Kuba, Raul Castro, yang mengambil alih kekuasaan saat kakaknya jatuh sakit tahun 2006, akan menyampaikan pidato saat acara mengenang almarhum digelar pada Sabtu (3/11) malam waktu setempat.
Otoritas Kuba memberlakukan masa berkabung selama 9 hari sejak Fidel Castro wafat pada usia 90 tahun, pada 25 November lalu. Sehari setelahnya, jenazah Fidel Castro dikremasi dan awal pekan ini, disemayamkan di Havana selama dua hari. Baru pada Rabu (1/12) dibawa ke Santiago de Cuba via jalur darat.
Foto: REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
|
Rencananya, abu jenazah akan dikebumikan dalam upacara pemakaman yang digelar secara privat pada Minggu (4/12) besok. Abu Fidel Castro akan dimakamkan di taman pemakaman Santa Ifigenia, yang juga menjadi makam pahlawan kemerdekaan Kuba, Jose Marti.
Tangisan dan sorakan warga mengiringi perjalanan abu jenazah Fidel Castro ke peristirahatan terakhir. Rakyat Kuba mengenangnya sebagai sosok berjasa yang memberikan mereka pendidikan dan layanan kesehatan gratis.
Foto: REUTERS/Edgard Garrido
|
Santiago de Cuba menjadi lokasi awal dilancarkannya serangan ke barak militer Moncada oleh Castro bersaudara pada 26 Juli 1953. Serangan itu gagal dan mereka dijebloskan ke penjara, sebelum Fidel Castro diasingkan ke Meksiko. Tiga tahun kemudian, setelah Moncada ditaklukkan, Castro bersaudara kembali ke Kuba dan bersembunyi di pegunungan Sierra Maestra.
Dari pegunungan itu, mereka melancarkan perang gerilya yang berhasil mengalahkan diktator Fulgencio Batista yang didukung Amerika Serikat (AS), pada 1 Januari 1959. Usai kemenangan itu, Fidel Castro menggelar perayaan dengan melakukan tur dari Santiago ke Havana. Pekan ini, 'Karavan Kebebasan' membawa abu Fidel Castro dengan rute berlawanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar