Riyadh - Raja Arab Saudi Salman mencopot Menteri Tenaga Kerja
(Menaker) dalam kabinetnya. Pencopotan ini dilakukan di tengah upaya
kementerian untuk membantu puluhan ribu tenaga kerja asing di Saudi yang
tidak mendapat gaji.
Mufarrej al-Haqbani ditunjuk menjadi Menteri Tenaga Kerja Saudi sejak 7 bulan lalu. Dalam perintah kerajaan Saudi yang dirilis kantor berita Saudi Press Agency, seperti dilansir AFP, Sabtu (3/12/2016), Haqbani digantikan oleh Ali al-Ghifaidh.
Krisis dalam sektor konstruksi Saudi memuncak sesaat setelah Haqbani menjabat. Banyak tenaga kerja asing yang tidak mendapat gaji selama berbulan-bulan, bahkan beberapa tidak mendapat makanan dan kebutuhan pokok.
Baca juga: Kebakaran di Fasilitas Minyak Aramco Arab Saudi, 2 Pekerja Tewas
Pemerintah Saudi turun tangan menangani kasus ini, dengan menawarkan bantuan untuk membiayai penerbangan para tenaga kerja asing itu ke negara asal masing-masing. Bantuan juga termasuk makanan dan akomodasi untuk tenaga kerja asing itu.
Bantuan itu ditawarkan pemerintah Saudi setelah perusahaan yang mempekerjakan para tenaga kerja asing itu tidak mampu memenuhi kewajibannya.
Setelah pemasukan sektor minyak Saudi runtuh, pemerintah memberikan hutang miliaran dolar terhadap sejumlah perusahaan swasta, khususnya sektor konstruksi. Situasi itu berdampak pada tidak dibayarnya para pekerja asing oleh perusahaan-perusahaan swasta itu. Pemerintah Saudi bersumpah untuk membereskan persoalan ini.
Baca juga: Pulangkan 10 Ribu Pekerja yang Telantar, Menteri India Tiba di Arab Saudi
Haqbani ditunjuk pada Mei lalu, sebagai bagian dari perombakan pemerintahan yang menggabungkan serangkaian kementerian, termasuk Kementerian Tenaga Kerja dan Urusan Sosial. Perombakan itu untuk memperkuat rencana diversifikasi ekonomi Saudi.
Rencana yang diberi nama 'Visi 2030' itu bertujuan mencapai akuntabilitas pemerintah yang lebih baik dan dikomando oleh putra Raja Salman, Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (31). Pada 1 November, Raja Salman mencopot Menteri Keuangan Ibrahim al-Assaf yang sudah senior dalam kabinet dan menggantinya dengan Mohammed Aljadaan, yang sebelumnya menjabat Kepala Otoritas Pasar Modal.
Dalam dekrit lainnya yang juga dirilis pada Jumat (2/12), Raja Salman mencopot Direktur Jenderal Bea Cukai dan memecat Sekjen Dewan Syura yang menjadi penasihat kabinet. Raja Salman menunjuk 150 anggota Dewan Syura yang baru, termasuk 30 di antaranya anggota wanita. Mereka akan menjabat selama 4 tahun ke depan.
Baca juga: Arab Saudi Jamin Binladin Group Akan Bayar Gaji Pekerja yang Dipecat
Mufarrej al-Haqbani ditunjuk menjadi Menteri Tenaga Kerja Saudi sejak 7 bulan lalu. Dalam perintah kerajaan Saudi yang dirilis kantor berita Saudi Press Agency, seperti dilansir AFP, Sabtu (3/12/2016), Haqbani digantikan oleh Ali al-Ghifaidh.
Krisis dalam sektor konstruksi Saudi memuncak sesaat setelah Haqbani menjabat. Banyak tenaga kerja asing yang tidak mendapat gaji selama berbulan-bulan, bahkan beberapa tidak mendapat makanan dan kebutuhan pokok.
Baca juga: Kebakaran di Fasilitas Minyak Aramco Arab Saudi, 2 Pekerja Tewas
Pemerintah Saudi turun tangan menangani kasus ini, dengan menawarkan bantuan untuk membiayai penerbangan para tenaga kerja asing itu ke negara asal masing-masing. Bantuan juga termasuk makanan dan akomodasi untuk tenaga kerja asing itu.
Bantuan itu ditawarkan pemerintah Saudi setelah perusahaan yang mempekerjakan para tenaga kerja asing itu tidak mampu memenuhi kewajibannya.
Setelah pemasukan sektor minyak Saudi runtuh, pemerintah memberikan hutang miliaran dolar terhadap sejumlah perusahaan swasta, khususnya sektor konstruksi. Situasi itu berdampak pada tidak dibayarnya para pekerja asing oleh perusahaan-perusahaan swasta itu. Pemerintah Saudi bersumpah untuk membereskan persoalan ini.
Baca juga: Pulangkan 10 Ribu Pekerja yang Telantar, Menteri India Tiba di Arab Saudi
Haqbani ditunjuk pada Mei lalu, sebagai bagian dari perombakan pemerintahan yang menggabungkan serangkaian kementerian, termasuk Kementerian Tenaga Kerja dan Urusan Sosial. Perombakan itu untuk memperkuat rencana diversifikasi ekonomi Saudi.
Rencana yang diberi nama 'Visi 2030' itu bertujuan mencapai akuntabilitas pemerintah yang lebih baik dan dikomando oleh putra Raja Salman, Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (31). Pada 1 November, Raja Salman mencopot Menteri Keuangan Ibrahim al-Assaf yang sudah senior dalam kabinet dan menggantinya dengan Mohammed Aljadaan, yang sebelumnya menjabat Kepala Otoritas Pasar Modal.
Dalam dekrit lainnya yang juga dirilis pada Jumat (2/12), Raja Salman mencopot Direktur Jenderal Bea Cukai dan memecat Sekjen Dewan Syura yang menjadi penasihat kabinet. Raja Salman menunjuk 150 anggota Dewan Syura yang baru, termasuk 30 di antaranya anggota wanita. Mereka akan menjabat selama 4 tahun ke depan.
Baca juga: Arab Saudi Jamin Binladin Group Akan Bayar Gaji Pekerja yang Dipecat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar