Rabu, 07 Desember 2016

Ramai Video PM Najib Minta RI Bantu Rohingya: Jangan Protes Ahok Saja!

Jakarta - Di media sosial sedang ramai diperbincangkan soal video PM Malaysia Najib Razak berpidato memprotes kekerasan terhadap etnis Rohingya di Myanmar. Dia menyinggung Indonesia agar tidak hanya mengurusi soal kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saja.

Video pidato najib ini banyak diunggah di akun berbagi video Youtube seperti dilihat detikcom, Rabu (7/12/2016). Saat itu Najib sedang berpidato di depan ribuan orang di Stadium Titiwangsa, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (4/12).

Di video itu, Najib dengan semangat berkobar-kobar dan suara lantang mengkritik habis pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi. Dia menyebut praktik kekerasan otoritas Myanmar terhadap minoritas muslim Rohingya sebagai genosida.

"Kita tahu bahwa tragedi Rohingya ini sesuatu yang amat dekat di hati kita. Kita akan lakukan apa saja, kita minta badan lain bertindak," kata Najib membakar semangat rakyatnya. Dia menyatakan bahwa penindasan terhadap etnis Rohingya juga merupakan masalah Malaysia sebagai negara yang mayoritas berpenduduk Islam.

Dalam video itu, Najib juga mengajak Presiden Joko Widodo (Jokowi) berperan aktif mengajak masyarakat Indonesia menghentikan kekerasan terhadap etnis Rohingya. Namun menariknya, Najib juga menyinggung nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Najib menyindir agar Indonesia tidak hanya memprotes soal kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok saja. Menurutnya, penindasan terhadap etnis Rohingya juga harus diperjuangkan Indonesia.

"Saya pun nak minta Presiden Jokowi, minta rakyat Indonesia berhimpun. Jangan protes Ahok saja. Ahok, Ahok lah! Rohingya mesti diperjuangkan di Indonesia. Mereka boleh berhimpun. Di Jakarta, himpun," tegas Najib dengan nada bicara yang berapi-api.

Dalam unjuk rasa ini, PM Najib juga menyerukan intervensi internasional dari PBB, Mahkamah Pidana Internasional dan Organisasi Kerja Sama Islam untuk membantu warga Rohingya. Dia juga berharap negara-negara ASEAN ikut ambil bagian.

"Dunia tidak hanya bisa mengatakan, 'lihat, ini bukan masalah kami'. Ini masalah kita semua! Saudara sekalian, kita akan terus bertindak, gunakan saluran apa saja. Kita harus terus melanjutkan tekanan," ujar Najib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar