Jumat, 02 Desember 2016

Hotel Timnas Indonesia Didatangi Para Pemburu Tanda Tangan

Jakarta, CNN Indonesia -- Para pendukung tim nasional Indonesia memanfaatkan momen spesial semifinal Piala AFF 2016 untuk berburu tanda tangan pemain dan staf pelatih tim Merah Putih.

Timnas Indonesia akan berhadapan dengan Vietnam di Stadion Pakansari akhir pekan ini (3/12). Pertandingan tersebut merupakan pertandingan kandang pertama Indonesia di turnamen terbesar se-Asia Tenggara sejak 2010 silam.

Harsono Sigalingging (29) dan Rendy Kurniawan (28) memanfaatkan momen itu untuk mencari memorabilia.

Rendy menceritakan, ia rela meninggalkan pekerjaannya selama sehari untuk berburu tanda tangan besama Harsono. Rendy membawa kaos Persebaya dan Arema, sementara Harsono membawa koleksi kartu yang jumlahnya ribuan.

"Ya, betul sekitar seribuan kartu. Ada lokal dan internasional, campur-campur," kata Harsono kepada CNNIndonesia.com di Lor In Sentul Hotel (29/11).

Harsono mulai menyukai sepak bola sejak Piala Dunia 1998, ketika usianya baru 11 tahun. Pada 2014, ia mulai mengoleksi tanda tangan para pesepakbola Indonesia maupun dunia.

"Saya hanya ingin mendokumentasikan tanda tangan mereka, karena Indonesia dikenal dengan pendokumentasinya yang buruk. Soal biaya yang dikeluarkan, tidak masalah. Karena saya melakukannya dengan gembira," ucap Harsono mengenai motivasinya mengoleksi ribuan kartu.

Kartu-kartu yang dibawa Harsono itu dirancang dan dibuatnya sendiri.

"Paling hanya habis 10-20 ribu rupiah untuk mencetak kartu satu tim bola (sekitar 20 pemain/kartu). Yang bikin pembuatannya lama adalah mendesain kartu itu sendiri," ucapnya yang berprofesi sebagai freelance desainer grafis.


Koleksi kartu milik Harsono. Ia memburu tanda tangan para pemain timnas ke hotel Lor In. Koleksi kartu milik Harsono. Ia memburu tanda tangan para pemain timnas ke hotel Lor In. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)

Harsono mengaku tanda tangan timnas yang ia miliki lengkap.

Pengalaman paling berkesannya dalam memburu tanda tangan adalah ketika pertama kali bertemu Cristian Gonzales (Arema), 2014 silam.

"Saya minta tanda tangan di kartu bola yang saya bawa. Eh terus dia minta juga kartu itu. Dia senang. Akhirnya setiap Cristian Gonzales dan Arema datang ke Jakarta atau sekitarnya, gue pasti bawain kartu buat dia."

"Terakhir kali gue ketemu Gonzales, ternyata ada istrinya juga. Istrinya kemudian cerita, kartu dari saya itu ditempel di tembok rumah. Kata istrinya, Gonzales selalu ingin menghargai pemberian fans," ujar Harsono.

Sementara itu Rendy memiliki pengalaman paling berkesan bertemu Del Piero ketika Juventus datang ke Indonesia beberapa waktu lalu.

"Biarpun tidak sempat foto dengan Del Piero, saya sudah bangga melihatnya sewaktu konferensi pers. Tapi kalau tanda tangan Buffon, Trezeguet, saya dapat. Itu salah satu yang pengalaman yang paling menyenangkan," ujar pria asal Malang tersebut.

Perburuan mereka di Lor In Sentul Hotel berbuah manis. Harsono sukses mendapat tanda tangan Hansamu Yama, Fachrudin Aryanto, Kurnia Meiga, Alfred Riedl dan Evan Dimas, sementara Rendy mendapat Andik Vermansah, Benny Wahyudi, Kurnia Meiga, Boaz Solossa, dan Stefano Lilipaly.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar