Jakarta, CNN Indonesia
--
Ada pemandangan menarik di atas mobil komando yang
ditumpangi sejumlah tokoh peserta Aksi Bela Islam III. Di antara
tokoh-tokoh agama dan politik seperti Rizieq Shihab dan Hidayat Nur
Wahid, mobil komando tersebut ternyata juga ditumpangi oleh pesulap
terkenal, Limbad.
Dari pantauan CNNIndonesia.com, terdapat enam mobil komando yang memimpin massa melakukan long march untuk kembali ke rumah masing-masing. Masing-masing mobil komando itu ditumpangi oleh tokoh-tokoh agama, politik, dan perwira tinggi Polri berpangkat Brigadir Jenderal.
Mobil komando paling depan terlihat ditumpangi oleh pimpinan GNPF MUI Rizieq Shihab. Mobil komando Rizieq diikuti oleh lima mobil komando lain. Yang menarik, di atas mobil urutan ketiga terlihat pesulap terkenal, Limbad.
"Limbad saja ikut aksi ini. Tangkap Ahok!," seru salah seorang anggota FPI yang berada di atas mobil bersama Limbad.
Limbad yang dikenal publik karena sikap diamnya, hanya tersenyum dan melambaikan tangan kepada massa yang mengikuti long march.
Sementara, di mobil terdepan, Rizieq menyerukan revolusi akhlak, iman dan tauhid terkait kasus dugaan penistaan agama. Rintik hujan tidak menyurutkan niat mereka untuk mengikuti long march.
Seruan-seruan serupa orasi itu menyelingi lantunan salawat yang dikumandangkan massa.
Hingga kini, massa masih berkumpul di kawasan bundaran HI. Lalu lintas di sekitarnya kemudian menjadi padat.
Pulang ke Rumah
Massa juga terpantau bergerak dari Jalan Medan Merdeka Selatan ke arah Masjid Istiqlal dan Stasiun Gondangdia. Dari dua titik tersebut massa akan menaiki kendaraan untuk pulang ke rumah masing-masing.
"Kalau kami langsung pulang setelah selesai salat. Aturannya kan jam 13:00 pulang," kata Abdul Razak dari Majelis Talim Fahmitamimi, Pejaten Timur.
Abdul datang kurang lebih bersama 100 orang dari majelis tersebut. Sejak pagi tadi ia berangkat bersama menggunakan kereta. Ia menilai naik kereta lebih efektif ketimbang membawa kendaraan pribadi.
"Lebih cepat naik kereta, makanya kami pulang pergi naik kereta," kata Abdul.
Berbeda dengan abdul, peserta aksi bernama Budi Darma memilih untuk membawa kendaraan pribadi. Ia memarkir kendaraan pribadi di Masjid Istiqlal.
"Kalau bawa kendaraan pribadi lebih bebas. Tapi sekarang kami langsung pulang sih. Saya bersama keluarga ke sini" kata Budi.
Budi merasa aksi hari ini berjalan damai. Berbeda dengan Aksi Bela Islam II pada 4 November lalu yang sempat ricuh di depan Istana Negara.
Aksi yang berjalan damai hari ini, menurut Budi, karena koordinasi antara Polri dan GNPF MUI lebih baik daripada sebelumnya. Peserta yang hadir pun berusaha mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan.
"Selain itu, Jokowi tadi juga hadir. Walau hanya pas mau salat, setidaknya ia hadir, itu salah satu bentuk menghormati acara ini," kata Budi.
Dari pantauan CNNIndonesia.com, terdapat enam mobil komando yang memimpin massa melakukan long march untuk kembali ke rumah masing-masing. Masing-masing mobil komando itu ditumpangi oleh tokoh-tokoh agama, politik, dan perwira tinggi Polri berpangkat Brigadir Jenderal.
Mobil komando paling depan terlihat ditumpangi oleh pimpinan GNPF MUI Rizieq Shihab. Mobil komando Rizieq diikuti oleh lima mobil komando lain. Yang menarik, di atas mobil urutan ketiga terlihat pesulap terkenal, Limbad.
Limbad yang dikenal publik karena sikap diamnya, hanya tersenyum dan melambaikan tangan kepada massa yang mengikuti long march.
Sementara, di mobil terdepan, Rizieq menyerukan revolusi akhlak, iman dan tauhid terkait kasus dugaan penistaan agama. Rintik hujan tidak menyurutkan niat mereka untuk mengikuti long march.
Seruan-seruan serupa orasi itu menyelingi lantunan salawat yang dikumandangkan massa.
Hingga kini, massa masih berkumpul di kawasan bundaran HI. Lalu lintas di sekitarnya kemudian menjadi padat.
Pulang ke Rumah
Massa juga terpantau bergerak dari Jalan Medan Merdeka Selatan ke arah Masjid Istiqlal dan Stasiun Gondangdia. Dari dua titik tersebut massa akan menaiki kendaraan untuk pulang ke rumah masing-masing.
"Kalau kami langsung pulang setelah selesai salat. Aturannya kan jam 13:00 pulang," kata Abdul Razak dari Majelis Talim Fahmitamimi, Pejaten Timur.
Abdul datang kurang lebih bersama 100 orang dari majelis tersebut. Sejak pagi tadi ia berangkat bersama menggunakan kereta. Ia menilai naik kereta lebih efektif ketimbang membawa kendaraan pribadi.
"Lebih cepat naik kereta, makanya kami pulang pergi naik kereta," kata Abdul.
Berbeda dengan abdul, peserta aksi bernama Budi Darma memilih untuk membawa kendaraan pribadi. Ia memarkir kendaraan pribadi di Masjid Istiqlal.
"Kalau bawa kendaraan pribadi lebih bebas. Tapi sekarang kami langsung pulang sih. Saya bersama keluarga ke sini" kata Budi.
Budi merasa aksi hari ini berjalan damai. Berbeda dengan Aksi Bela Islam II pada 4 November lalu yang sempat ricuh di depan Istana Negara.
Aksi yang berjalan damai hari ini, menurut Budi, karena koordinasi antara Polri dan GNPF MUI lebih baik daripada sebelumnya. Peserta yang hadir pun berusaha mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan.
"Selain itu, Jokowi tadi juga hadir. Walau hanya pas mau salat, setidaknya ia hadir, itu salah satu bentuk menghormati acara ini," kata Budi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar