Jakarta - Seusai aksi damai 2 Desember, beberapa orang
berinisiatif untuk membersihkan kawasan Monas dari sampah. Bahkan salah
satu warga bernama Anas (30) datang jauh-jauh dari Depok, Jawa Barat
untuk membersihkan sampah.
"Ini kesadaran sendiri saja. Tidak ada aliansi dengan pihak mana pun, ini murni kesadaran," kata Anas saat ditemui di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (2/12/2016).
"Sampai disini jam 1 siang tadi, berangkat dari Depok. Kita memang enggak ikut aksi tadi, kita bergerak setelah selesai," lanjutnya.
Anas datang bersama 20 orang temannya untuk membersihkan kawasan Monas. Dirinya tidak ingin masyarakat memberi kesan bahwa Islam tidak suka kebersihan, maka dari itu dirinya berinisiatif untuk membersihkan sampah yang berserakan.
"Kita cuma kumpulin saja. Supaya tidak ada kesan Islam itu kotor," tutupnya.
Ada juga puluhan siswi dari Pondok Pesantren Miftahul Huda 2, Ciamis, Jawa Barat. Para siswi dipimpin oleh salah satu guru mereka, Ade Khoiriah, berinisiatif untuk membersihkan kawasan Monas.
Ada yang unik dari penampilan para siswa tersebut. Mereka mengenakan pakaian serba ungu dan dan membawa alat kebersihan seperti sapu dan sekop.
"Kami dari Pesantren Miftahul huda 2, Ciamis. Kami ditugaskan bersih-bersih kawasan Monas seusai aksi Bela Islam III," ujar Ade di lokasi yang sama.
Ade mengatakan, dirinya dan para murid datang sampai di Jakarta sekitar pukul 03.00 WIB dini hari tadi. Mereka sampai di Monas sejak pukul 07.00 WIB.
"Dari subuh (sampai di Jakarta), Salat Subuh di Masjid At-tin dulu. Dan sekarang mau langsung pulang ke Ciamis," ucapnya.
"Sampahnya kita kumpulkan saja supaya mudah mengangkutnya dan memperingan kerja PPSU. Nanti katanya sampahnya dibawa lagi pakai mobil dinas kebersihan," tutupnya.
"Ini kesadaran sendiri saja. Tidak ada aliansi dengan pihak mana pun, ini murni kesadaran," kata Anas saat ditemui di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (2/12/2016).
"Sampai disini jam 1 siang tadi, berangkat dari Depok. Kita memang enggak ikut aksi tadi, kita bergerak setelah selesai," lanjutnya.
Anas datang bersama 20 orang temannya untuk membersihkan kawasan Monas. Dirinya tidak ingin masyarakat memberi kesan bahwa Islam tidak suka kebersihan, maka dari itu dirinya berinisiatif untuk membersihkan sampah yang berserakan.
"Kita cuma kumpulin saja. Supaya tidak ada kesan Islam itu kotor," tutupnya.
Ada juga puluhan siswi dari Pondok Pesantren Miftahul Huda 2, Ciamis, Jawa Barat. Para siswi dipimpin oleh salah satu guru mereka, Ade Khoiriah, berinisiatif untuk membersihkan kawasan Monas.
Ada yang unik dari penampilan para siswa tersebut. Mereka mengenakan pakaian serba ungu dan dan membawa alat kebersihan seperti sapu dan sekop.
"Kami dari Pesantren Miftahul huda 2, Ciamis. Kami ditugaskan bersih-bersih kawasan Monas seusai aksi Bela Islam III," ujar Ade di lokasi yang sama.
Ade mengatakan, dirinya dan para murid datang sampai di Jakarta sekitar pukul 03.00 WIB dini hari tadi. Mereka sampai di Monas sejak pukul 07.00 WIB.
"Dari subuh (sampai di Jakarta), Salat Subuh di Masjid At-tin dulu. Dan sekarang mau langsung pulang ke Ciamis," ucapnya.
"Sampahnya kita kumpulkan saja supaya mudah mengangkutnya dan memperingan kerja PPSU. Nanti katanya sampahnya dibawa lagi pakai mobil dinas kebersihan," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar