Semarang - Seorang pencuri yang berkali-kali beraksi dengan
menyamar sebagai tukang servis barang elektronik dibekuk tim Resmob
Polrestabes Semarang. Pelaku bernama Kudarsih alias Bacin (33) warga
Bandarharjo, Semarang Utara itu sudah 18 kali beraksi .
Bacin biasanya mencuri bersama rekannya yang kini masih buron. Aksi mereka sering dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB, karena menurut mereka rumah yang sudah ditarget akan ditinggal pemiliknya kerja pada saat itu.
Setelah mengincar rumah calon korban, mereka datang dan mengetuk pintu. Jika rumah korban kosong, mereka langsung mencongkel pintu dan menggasak barang berharga. Namun jika ada pembantu rumah tangga, maka mereka mengaku diminta majikan untuk servis AC, TV, atau sebagainya.
"Kalau ada pembantunya, saya bilang disuruh majikannya buat servis AC atau barang elektronik lainnya. Itu sekalian mencari barang yang bisa diambil," kata Bacin di Mapolrestabes Semarang, Rabu (7/12/2016).
Tidak hanya uang dan perhiasan yang mereka bawa, barang elektronik bahkan brankas juga dicuri. Mereka membawa brankas dengan membungkus menggunakan kain untuk dibongkar di rumah.
"Brankas dibuka di rumah, dirusak pintunya. Isinya biasanya perhiasan," tuturnya.
Sementara itu Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abiyoso Seno Aji mengatakan lokasi terakhir mereka ada di Jalan Kagok, Wonotingal Semarang tanggal 1 Desember 2016 lalu. Ketika beraksi di rumah korban bernama Iwan Nur Adi itu ternyata wajahnya jelas terekam CCTV.
"Di CCTV terlihat jelas. Kemudian dilakukan penangkapan berdasarkan pengembangan laporan korban lainnya," kata Abiyoso.
Dari tangan tersangka diperoleh barang bukti hasil curian berupa televisi LED, tiga brankas, berbagai merek handphone, proyektor, serta berbagai alat-alat untuk mencuri dan perlengkapan servis elektronik.
Selain Bacin, ada tiga penadah yang juga dibekuk yaitu Marsin Sugiono (51), RA (55), dan R (32). Mereka merupakan warga Kota Semarang.
Abiyoso mengimbau agar masyarakat lebih waspada dan berhati-hati jika menjaga rumah sendirian. Jika ada orang tidak dikenal datang bisa menghubungi pemilik rumah.
"Jika ada yang datang ditanya dulu, kalau bisa telepon pemilik rumahnya, pastikan benar memanggil tukang servis atau tidak," imbau Abiyoso.
Bacin biasanya mencuri bersama rekannya yang kini masih buron. Aksi mereka sering dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB, karena menurut mereka rumah yang sudah ditarget akan ditinggal pemiliknya kerja pada saat itu.
Setelah mengincar rumah calon korban, mereka datang dan mengetuk pintu. Jika rumah korban kosong, mereka langsung mencongkel pintu dan menggasak barang berharga. Namun jika ada pembantu rumah tangga, maka mereka mengaku diminta majikan untuk servis AC, TV, atau sebagainya.
"Kalau ada pembantunya, saya bilang disuruh majikannya buat servis AC atau barang elektronik lainnya. Itu sekalian mencari barang yang bisa diambil," kata Bacin di Mapolrestabes Semarang, Rabu (7/12/2016).
Tidak hanya uang dan perhiasan yang mereka bawa, barang elektronik bahkan brankas juga dicuri. Mereka membawa brankas dengan membungkus menggunakan kain untuk dibongkar di rumah.
"Brankas dibuka di rumah, dirusak pintunya. Isinya biasanya perhiasan," tuturnya.
Sementara itu Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abiyoso Seno Aji mengatakan lokasi terakhir mereka ada di Jalan Kagok, Wonotingal Semarang tanggal 1 Desember 2016 lalu. Ketika beraksi di rumah korban bernama Iwan Nur Adi itu ternyata wajahnya jelas terekam CCTV.
"Di CCTV terlihat jelas. Kemudian dilakukan penangkapan berdasarkan pengembangan laporan korban lainnya," kata Abiyoso.
Dari tangan tersangka diperoleh barang bukti hasil curian berupa televisi LED, tiga brankas, berbagai merek handphone, proyektor, serta berbagai alat-alat untuk mencuri dan perlengkapan servis elektronik.
Selain Bacin, ada tiga penadah yang juga dibekuk yaitu Marsin Sugiono (51), RA (55), dan R (32). Mereka merupakan warga Kota Semarang.
Abiyoso mengimbau agar masyarakat lebih waspada dan berhati-hati jika menjaga rumah sendirian. Jika ada orang tidak dikenal datang bisa menghubungi pemilik rumah.
"Jika ada yang datang ditanya dulu, kalau bisa telepon pemilik rumahnya, pastikan benar memanggil tukang servis atau tidak," imbau Abiyoso.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar