Sabtu, 29 Oktober 2016

8 Napi Bentuk Band dan Launching Album di LP Kerobokan Bali

Denpasar - Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kerobokan Bali tak sehoror biasanya malam ini. Hal ini karena sekelompok narapidana (napi) membentuk band dan me-launching album pertama mereka 'dari balik jeruji'.

Hal itu tampak saat acara launching album perdana band Antrabez di LP Kerobokan, Denpasar, Bali, Jumat (28/10/2016). Ya, band itu bernama Anak Terali Bezi atau Antrabez, karena personilnya adalah para napi dari berbagai kasus seperti salah satunya narkoba.

"Ini pembentukan manajemen dulu. Kebetulan Kepala Lapas Kerobokan (Slamet Prihantara) sangat mendukung," kata manajer Antrabez, Mario Sihombing di lapangan LP Kerobokan.

Acara launching dari balik tembok tinggi ini dihadiri pula oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Bali, Ida Bagus K Adnyana beserta jajarannya. Lapangan penjara pun berubah bagai konser band-band umumnya.

Tampak tenda pengisi acara utama yakni Antrabez bersebelahan dengan panggung berukuran 7x3 meter. Panggungnya lengkap dengan gamelan khas Bali, lampu-lampu sorot, hingga dekorasi 'karpet lilin' untuk VIP

Selain itu, deretan lukisan juga berjejer di sisi lapangan. Mulai dari lukisan portret Munir hingga seorang balita Afrika.

"Pada dasarnya, personil Antrabez punya darah seni musik waktu mereka masib berada di luar," kata Mario.

Antrabez terdiri dari 8 napi yakni Okta, Miki dan Dwi sebagai gitaris, Ronald di keyboard, serta Firdaus menjadi si penggebuk drum. Si cantik Sheila yang ditemani Tantri dan Febri ditunjuk sebagai ujung tombak sebagai vokalis.

"Pembuatan lagu 6 bulan dan itu menggambarkan kita di LP yang akan tetap berkarya," kata Mario.

Menurut Mario, CD album Antrabez akan dijual Rp 50.000 per keping, dan telah dicetak sebanyak 500 kopi. Dana pembuatan album dikumpulkan dari sejumlah sponsor, baik perusahaan hingga personal.

"Sudah ada persentase (keuntungan) untuk pemerintah, Lapas dan pencipta lagu. Jadi, tetaplah berkarya walau terbelenggu," ucap Mario.

Sementara itu, Kanwil Kemenkumham Bali, Adnyana menyatakan penghuni Lapas yang membentuk band dan menelurkan album adalah kali pertama di Indonesia. Ia mendukung para penghuni Lapas lainya untuk tetap berkreasi.

"Untuk menggerakan dan mengarahkan warga binaan pemasyarakatan untuk berkarya. Meskipun di balik terali besi dengan kondisi terbatas, kreativitas tetap tanpa batas," kata Adnyana terpisah.

8 Napi Bentuk Band dan Launching Album di LP KerobokanF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar