Baghdad, - Kelompok radikal ISIS terus menebar maut. Setidaknya 230 warga sipil di kota Mosul, Irak dieksekusi ISIS, seiring berlangsungnya operasi pasukan pemerintah Irak untuk merebut kota itu dari kelompok ISIS.
"Para militan Daesh (nama lain ISIS) terus melakukan kekejaman di provinsi Nineveh, mereka mengeksekusi 190 orang di wilayah Hammam al-Alil setelah menyandera mereka di beberapa daerah di Mosul," ujar ketua komisi HAM parlemen Irak, Abdel Rakhim Shamri seperti dilansir mediaPress TV, Kamis (27/10/2016).
Dikatakannya, sebanyak 42 orang lainnya diculik dari desa Arij dan dieksekusi setelah mereka menolak bekerja sama dengan ISIS.
Shamri pun menyerukan Perdana Menteri (PM) Irak Haider al-Abadi untuk memfasilitasi penerbangan warga sipil dari wilayah-wilayah di Mosul yang dikuasai ISIS, seiring kelompok teroris tersebut menggunakan warga sipil sebagai tameng hidup.
Sebelumnya pada Selasa, 25 Oktober, kantor HAM PBB menyatakan, pihaknya mendapat laporan mengenai pembunuhan massal oleh militan ISIS di sekitar Mosul dalam sepekan terakhir. Juru bicara HAM PBB, Rupert Colville mengatakan dalam briefing reguler PBB di Jenewa, Swiss bahwa jasad 70 warga sipil dengan luka-luka tembak telah ditemukan oleh pasukan keamanan Irak di desa Tuloul Naser pada 20 Oktober. Selain itu, 50 polisi yang disandera di luar Mosul juga dilaporkan telah dibunuh ISIS.
Para pejabat wilayah setempat mengkonfirmasi bahwa para militan ISIS tengah menculik dan mengeksekusi warga, seiring mereka dipaksa mundur oleh pasukan Irak.
Seorang anggota dewan provinsi Nineveh, Abdul Rahman al-Wagga mengatakan, eksekusi itu dilakukan ISIS untuk menteror warga lainnya, khususnya mereka yang berada di Mosul. "Daesh menculik keluarga-keluarga dari setiap desa yang ditinggalkannya," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar