Melansir dari Lonely Planet, indeks ini digambarkan sebagai studi terkemuka tentang kedermawanan sebuah negara. Tahun ini, menjadi kali ketiga bagi Myanmar dinobatkan sebagai negara paling murah hati di dunia.
Tiga kategori tersebut yang menjadi tolak ukur oleh CAF pada 140 negara di dunia, dengan menyebar 1.000 kuesioner kepada sejumlah orang.
Hasilnya, Myanmar berhasil menduduki peringkat teratas, disusul dengan Amerika Serikat dan Australia.
Studi tersebut menjabarkan bahwa sebanyak 91 persen warga Myanmar gemar mendonasikan uang mereka. CAF pun beranggapan bahwa hal tersebut terjadi lantaran 80-90 persen masyarakat Myanmar ingin mengaplikasikan ajaran Buddha.
Mayoritas masyarakat Myanmar menganut Threavada Buddhism, di mana mendonasikan uang untuk kebaikan adalah salah satu prioritas. Itulah yang membuat kegiatan amal di Myanmar terus meningkat setiap harinya ketimbang di negara lain.
Sedangkan pada kategori menolong orang asing, Irak menduduki peringkat teratas dengan jumlah 81 persen. Lalu kategori sukarelawan jatuh kepada Turkmenistan dengan jumlah 60 persen.
CAF turut mengumumkan kabar baik bagi masyarakat di seluruh dunia. Berdasarkan studi tersebut mayoritas negara di dunia ini semakin menunjukkan kedermawanannya.
Mereka mengatakan bahwa semakin banyak orang yang meluangkan waktu, uang, serta menolong orang lain, ketimbang tujuh tahun yang lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar