Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan bahwa bukan waktu yang tepat saat ini untuk menyerang Aleppo. Pernyataan Putin tersebut untuk menanggapi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia yang ingin moratorium pemboman dicabut.
"Presiden Putin menganggap tidak pantas pada saat sekarang melanjutkan serangan terhadap Aleppo," kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov seperti dilansir AFP, Sabtu (29/10/2016).
Sebelumnya Kementerian Pertahanan Rusia secara mengejutkan menyebut telah meminta Putin untuk memungkinkan Angkatan Udara Rusia melanjutkan serangan ke Aleppo. Selama 10 hari terakhir serangan dihentikan.
Aleppo yang merupakan kota terbesar di Suriah sebelum konflik pecah sejak lima tahun lalu, terbagi antara sektor yang dikuasai rezim pemerintah dan juga dikuasai oposisi yang ingin melengserkan Presiden Bashar al-Assad.
Dalam serangan terbaru di Aleppo pada Jumat (28/10), sebut Syrian Observatory, kelompok pemberontak menewaskan lebih dari 15 warga sipil dan melukai 100 orang lainnya. Serangan ditargetkan di wilayah Aleppo yang dikuasai rezim pemerintah Suriah.
Pengeboman di Aleppo ini terjadi selang sehari setelah serangan udara mengenai sebuah sekolah di Idlib, yang berjarak 50 kilometer dari Aleppo. Serangan udara pada Rabu (26/10) itu menewaskan 22 anak sekolah dan enam gurunya.
Peskov menekankan bahwa meski terhenti melakukan pemboman di Aleppo, namun Rusia akan mengerahkan segala cara untuk mendukung tentara Suriah jika diperlukan. "Pihak Rusia berhak mengirimkan semua pasukan dan memberi fasilitas yang ada guna mendukung Angkatan Bersenjata Suriah," kata Peskov.
Negara-negara Barat menyalahkan militer Suriah dan angkatan udara Rusia atas serangan itu, namun Rusia telah membantah terlibat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar