Jumat, 28 Oktober 2016

Tingkatkan Citra Polri, Kapolri Dorong Kerja Sama dengan Media

JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyatakan, media massa memegang kunci dalam mempengaruhi persepsi publik. Tito menyebut kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso sebagai salah satu contoh.

"Hari ini semua mata akan memandang satu kasus saja, yaitu Jessica. Itu karena media menyorotnya setiap hari, dari awal," kata Tito di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/10/2016).

Penayangan berita persidangan pembunuhan Mirna yang mengalahkan porsi pemberitaan isu lain seperti politik dan energi, adalah contoh bagaimana media sudah melekat kuat dengan keseharian masyarakat.

Media kata Tito, mampu menggiring opini publik, baik itu positif maupun negatif. Karenanya, Tito mendorong humas kepolisian membina hubungan baik dengan media untuk mengangkat citra Polri di mata masyarakat.

"Kami punya potensi luar biasa untuk membangun persepsi publik yang positif, media dapat mengambil peran untuk menjaga stabilitas kamtibnas," ucap Tito.

Tito melanjutkan, Polri memiliki banyak kasus yang menarik untuk disorot. Dia menyebut detik-detik penyelamatan sandera di Pondok Indah yang disorot sejumlah media mampu memunculkan persepsi publik bahwa polisi cekatan dan profesional dalam menangani perkara.

Tito mengatakan, tayangan tersebut dapat menutup sisi negatif ribuan polisi lain yang tak terekspos. Sebaliknya, pengungkapan kasus narkotik, teroris, jarang terekspos di masyarakat karena tertutup dengan video polisi terima pungli yang menjadi viral.

"Langsung persepsi publik muncul, polisi masih banyak pungli," tandas Tito. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar