Sabtu, 29 Oktober 2016

Gedebage Tetap Banjir Meski Ada Tol Air, Ini Penjelasan Ridwan Kamil

Bandung - Banjir melanda kawasan Gedebage Bandung. Padahal, ada tol air di kawasan tersebut yang disebut-sebut menjadi salah satu cara Pemkot Bandung mencegah dan mengurangi efek banjir. 

"Dia (tol air) bekerja cuma karena volume air besar balapan dengan air yang debitnya besar. Jadi kalau air banyak, mesinnya sedang berjuang untuk mendorong air yang masuk dan keluar," ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di acara Bedah Bandung di Kampus UPI, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Jumat (28/10/2016). 

Menurut pria yang akrab disapa Emil itu, tol air membutuhkan waktu untuk menyedot dan mendorong air. Meski air sempat menggenang, maka dalam beberapa saat kemudian akan kembali surut.

"Tapi kan dalam hitungan waktu surut juga. Jadi saya klarifikasi pada saat volumenya (air) biasa itu bisa 100 persen kering, tapi kalau volumenya berlebihan itu kan kita tidak pernah duga kan," tuturnya. 

Emil menyebut keberadaan tol air bukan untuk menyelesaikan 100 persen permasalahan banjir. Namun lebih pada mempercepat proses aliran air yang menggenang. 

"Ini tidak menyelesaikan tapi mengurangi masalah banjir. Gedebage banjir karena debit air dan curah hujan yang tinggi. Jadi mesinnya tergenang tapi dia sedang mendorong air juga sedang bekerja," kata dia. 

Rumah pompa tol air tersebut berada di perempatan Gedebage. Letaknya tepat berada di sebelah kiri jika dari arah jalan Rumah Sakit. Emil menyampaikan kendati tidak langsung membuat surut banjir yang terjadi pada Jumat sore hari, Emil mengklaim tol air bisa diandalkan. 

"Dengan dua mesin saja curah limpahan airnya bekerja, bayangkan kalau tidak ada tol air sekarang pasti macet, itu kan dalam hitungan pendek dapat terselesaikan," pungkasnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar