Sabtu, 29 Oktober 2016

Pria di Bantul Sekarat Dihajar Warga karena Curi Celana Dalam Wanita

Bantul - Seorang pria di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sekarat dihajar warga. Tindakan warga dipicu pencurian celana dalam wanita di kawasan Pasar Burung Singosaren Banguntapan Bantul, Kamis (15/9/2016). 

Selain celana dalam, pria yang belum diketahui identitasnya ini juga mencuri kopi kemasan sachet di sebuah warung kawasan setempat. 

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 03.30 WIB. Setelah ditangkap karena tepergok mencuri kopi, pria berkaos putih dan celana hitam ini digeledah. Tasnya diobrak-abrik. Ada 3 celana dalam wanita di dalamnya. 

Warga selanjutnya mengumumkan penemuan celana dalam itu kepada warga di sekitar pasar burung. Hingga akhirnya, seorang warga bernama Supini mengakui tiga celana dalam warna merah, putih dan abu-abu itu adalah miliknya.

Sontak, warga yang berkumpul seiring penangkapan, emosi dan menghajar beramai-ramai hingga pria ini sekarat dan dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) Hardjolukito Banguntapan.

"Saat aparat datang sudah tergeletak luka parah dengan kondisinya kritis. Kabar yang kami dapat, pelaku ini saat ditanyai menjawab ketus. Warga emosi dan memukili," kata Kapolsek Banguntapan Komisaris Polisi Suharno. 

Sayangnya, hingga siang polisi kesulitan melakukan identifikasi terhadap pelaku. Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, tak satu pun mengenali pria yang diperkirakan berusia sekitar 40 tahunan. 

"Sama sekali tidak ada (kartu) identitas yang kami temukan. Di tas coba kita geledah juga tidak ada. Sementara ini kita hanya bisa mengamankan tas yang siapa tahu bisa jadi petunjuk. Soalnya kalau baju dan celana tidak mungkin karena kondisinya tidak memungkinkan." tambahnya.

Sementara itu, dari kasus ini polisi yang datang ke lokasi mengamankan bambu bernoda darah yang diduga digunakan untuk memukuli pelaku. "Kita akan terus menyelidiki dengan memperdalam kesaksian warga. Semoga pelaku nanti bisa segera kita mintai keterangan," pungkasnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar