Jambi - Sebuah tambang rakyat di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, longsor Senin (24/10/2016) dan menimbun 11 penambang emas. Hingga memasuki hari kelima, 11 penambang yang terkubur di lubang tambang belum berhasil dievakuasi.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi Arief Munandar evakuasi sulit dilakukan karena para penambang tertimbun longsor di kedalaman sekitar 50 meter. Diperkirakan air sungai sudah masuk ke lubang tambang sehingga upaya pengeringan selalu gagal. Dengan peralatan yang tidak memadai, evakuasi sulit dilakukan.
"Lubang galian terus berisi air, tujuh unit mesin pompa tidak mampu menyedot dan mengeringkan air di dalam lubang galian tambang emas itu. Sebab itu evakuasi 11 korban hingga kini tidak bisa dilakukan," kata Arief Munandar di Jambi, Jumat (28/10/2016).
Untuk mempercepat proses evakuasi, kata Arif Munandar, pihaknya mendatangkan dua alat berat.
"Sekarang dua alat berat jenis ekskavator baru mau menuju ke lokasi tambang, butuh waktu enam jam untuk sampai ke lokasi tersebut," kata Arief Munandar.
"Dengan alat berat nanti kita upayakan bongkar. Lubang tambang mereka itu berada di bawah aliran sungai Batang Merangin. Mungkin air sungai sudah masuk sehingga lubang terus berisi air," katanya menjelaskan.
Arief mengatakan pencarian akan terus dilakukan hingga lima hari ke depan. Namun jika tidak ada hasil maka selanjutnya akan ada pembicaraan pemerintah bersama 11 pihak keluarga penambang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar