Senin, 28 November 2016

Berita Terkini: Aksi Polisi Aniaya Siswa di Dalam Sekolah Ini Dipastikan Tak Akan Dilindungi!

Indowarta.com– Aksi koboi yang telah dilakukan oleh aparta kepolisian yang menyerbu masuk ke dalam kawasan SMKN 2 Raha pada hari Kamis 24 November 2016 lalu telah menjadi salah satu kejadian yang buruk bagi polisi.
Penyelidik Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulawesi Tenggara telah mengusur laporan penganiayaan yang menimpa siswa SMKN 2 Raha yang diduga telah dilakukan oleh salah satu aparat kepolisian. Kabid Humas Polda Sultra yakni AKBP Sunarto mengatakan bahwa Propam telah melakukan pengusuran yang bertujuan untuk memastikan apakah anggotanya ada yang melanggara prosedur dalam menjalankan tugas.
Pada hari Sabtu 26 November 2016 Sunarto di Kendari mengatakan bahwa institusi Polri ini tidak akan melindungi oknum anggota yang melanggar hukum atau sewenang-wenang dalam menjalankan tugas pelayanan, pengayoman dan juga penegakan hukum.
Polisi Aniaya Siswa
Copyright©ilustrasi
Pihak polisi akan menangani laporan dari pihak korban penganiayaan maupun pihak sekolah secara profesional, transparan dan juga independen. Sehingga apapun hasilnya nanti harus dihormati oleh semua pihak.
Sunarto menegaskan “Jauhkan anggapan bahwa pimpinan akan melindungi anggota yang melanggar. Sudah banyak anggota Polri yang diberhentikan karena melanggar hukum dan etik Polri”. Berdasarkan pengakuan dari Kapolres Muna pada hari Kamis 24 November 2016 mengatakan bahwa belasan personel Dalmas Polres Muna patroli telah melakukan pengamanan tawuran antarsekolah yang juga melibatkan siswa dari SMKN 2 Raha.
Sungguh tidak disangka bahwa personel malah menjadi sasaran lemparan batu dan polisi bereaksi memburu siswa SMKN 2 Raha hingga masuk ke dalam ruang kelas dan memukuli beberapa siswa. Insiden inilah yang akan terus diusut oleh Propam Polda Sultra atas laporan dari siswa dan juga guru yang menjadi korban penganiayaan.
Sementara itu Ketua DPRD Sultra yakni Abdurahman Shaleh sangat menyayangkan insiden yang telah terjadi ini. Politiasi dari partai PAN ini mengatakan bahwa perilaku oknum polisi memukuli siswa SMKN 2 Raha kini telah menjadi personal anggota yang terlibat melakukan penganiayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar