Jember - Ratusan santri di Pondok pesantren An Nuriyyah, Desa
Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, Jember, menggelar doa bersama agar
terhindar dari bencana dan juga untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
Pengasuh Pondok Pesantren An Nuriyah Ubaidillah Amin Muhammad mengatakan, dengan banyaknya bencana di tahun 2016 ini, dia berharap kekuatan doa bersama bisa menghindarkan Indonesia dari segala bentuk bencana alam.
"Dengan kita bermunajat kepada Allah SWT, kita berharap semoga bangsa ini terhindar dari segala bencana dan hal-hal yang berusaha memecah belah NKRI," ujar pria yang akrab dipanggil Gus Ubed ini, Rabu (30/11/2016).
Dia menjelaskan, dalam kegiatan doa bersama ini, pihaknya melibatkan ratusan santri yang ada di Pondok Pesantren An Nuriyah dan juga diikuti oleh sejumlah elemen mahasiswa dan elemen organisasi masyarakat yang ada di Jember.
"Alhamdulillah ratusan santri dapat ikut dalam kegiatan ini. Selain itu juga dihadiri oleh teman-teman dari Rabithah Alawiyah, PMII, GMNI, HMI, IPPNU, Banser dan GP Ansor NU Jember," sebutnya.
Salah satu santri yang ikut dalam kegiatan, Agis Fitriani (16) mengatakan, sebagai generasi penerus bangsa, selayaknya harus mempertahankan kesatuan dari NKRI.
"Kita mempunyai kewajiban untuk menjaga keutuhan NKRI dan meneruskan cita-cita bangsa ini sesuai dengan yang dicita-citakan para pahlawan," ujar siswi kelas XI Madrasah Aliyah Yayasan Pondok Pesantren An Nuriyah ini.
Satuan Koordinator Kecamatan Barisan Ansor Serbaguna (Sakorcab Banser) Jember, Muhammad Mahfudi mengatakan, kegiatan doa bersama ini sebagai permohonan doa keselamatan bagi kesatuan NKRI.
"Saat ini suasana bangsa dan negara Indonesia sedang memanas. Dengan kegiatan ini kita berharap semoga tensi yang sedang meninggi ini bisa mereda dan semoga kesatuan NKRI dapat selalu terjaga," ucapnya.
"Indonesia itu bukan hanya milik muslim. Di Papua, Flores dan Maluku mayoritas nasrani. Kemudian di Sumatera penganut animisme juga masih banyak, bahkan berdasarkan fakta sejarah, perjuangan bangsa ini juga diperjuangkan oleh banyak etnis yang bermacam-macam," imbuhnya.
Ia menegaskan, perjuangan bangsa Indonesia bukan milik golongan tertentu. "Bangsa Indonesia bukan milik kelompok tertentu. Bangsa Indonesia adalah milik kita bersama," tandasnya.
Pengasuh Pondok Pesantren An Nuriyah Ubaidillah Amin Muhammad mengatakan, dengan banyaknya bencana di tahun 2016 ini, dia berharap kekuatan doa bersama bisa menghindarkan Indonesia dari segala bentuk bencana alam.
"Dengan kita bermunajat kepada Allah SWT, kita berharap semoga bangsa ini terhindar dari segala bencana dan hal-hal yang berusaha memecah belah NKRI," ujar pria yang akrab dipanggil Gus Ubed ini, Rabu (30/11/2016).
Dia menjelaskan, dalam kegiatan doa bersama ini, pihaknya melibatkan ratusan santri yang ada di Pondok Pesantren An Nuriyah dan juga diikuti oleh sejumlah elemen mahasiswa dan elemen organisasi masyarakat yang ada di Jember.
"Alhamdulillah ratusan santri dapat ikut dalam kegiatan ini. Selain itu juga dihadiri oleh teman-teman dari Rabithah Alawiyah, PMII, GMNI, HMI, IPPNU, Banser dan GP Ansor NU Jember," sebutnya.
Salah satu santri yang ikut dalam kegiatan, Agis Fitriani (16) mengatakan, sebagai generasi penerus bangsa, selayaknya harus mempertahankan kesatuan dari NKRI.
"Kita mempunyai kewajiban untuk menjaga keutuhan NKRI dan meneruskan cita-cita bangsa ini sesuai dengan yang dicita-citakan para pahlawan," ujar siswi kelas XI Madrasah Aliyah Yayasan Pondok Pesantren An Nuriyah ini.
Satuan Koordinator Kecamatan Barisan Ansor Serbaguna (Sakorcab Banser) Jember, Muhammad Mahfudi mengatakan, kegiatan doa bersama ini sebagai permohonan doa keselamatan bagi kesatuan NKRI.
"Saat ini suasana bangsa dan negara Indonesia sedang memanas. Dengan kegiatan ini kita berharap semoga tensi yang sedang meninggi ini bisa mereda dan semoga kesatuan NKRI dapat selalu terjaga," ucapnya.
"Indonesia itu bukan hanya milik muslim. Di Papua, Flores dan Maluku mayoritas nasrani. Kemudian di Sumatera penganut animisme juga masih banyak, bahkan berdasarkan fakta sejarah, perjuangan bangsa ini juga diperjuangkan oleh banyak etnis yang bermacam-macam," imbuhnya.
Ia menegaskan, perjuangan bangsa Indonesia bukan milik golongan tertentu. "Bangsa Indonesia bukan milik kelompok tertentu. Bangsa Indonesia adalah milik kita bersama," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar