Rabu, 23 November 2016

Penggunaan Senjata Kimia Diduga Terjadi di Aleppo Timur

Aleppo - Penampung dari bahan kimia yang diduga berbahan klorin dijatuhkan helikopter di Aleppo, Suriah yang dikuasai pemberontak pada Selasa (22/11) waktu setempat. Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia dan otoritas kesehatan setempat, peristiwa tersebut menyebabkan beberapa orang kesulitan bernapas.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (23/11/2016), menurut monitor perang yang berbasis di Inggris, sumber jaringan telah melaporkan melihat sedikitnya empat bom barel dijatuhkan di lingkungan al-Qaterji dan Dahrat Awad, yang menyebabkan bau kaporit tercium di wilayah tersebut. Sumber-sumber medis mengatakan kepada Observatorium bahwa mereka memperkirakan gas tersebut adalah klorin.

Direktorat Kesehatan untuk Aleppo timur mengatakan ada sejumlah kasus kesulitan bernapas yang dilaporkan. Sebelumnya pada Selasa tentara Suriah disarankan warga sipil di Aleppo timur untuk menghindari pergi ke jalan-jalan dan untuk menghindari posisi militan, dan mendesak pemberontak untuk menghentikan menembak ke Aleppo barat yang dikuasai pemerintah.

Pada 11 November lalu, Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) mengutuk dugaan penggunaan agen beracun dilarang oleh pemerintah Suriah dan kelompok militan ISIS. OPCW dan PBB menyimpulkan selama 13 bulan penyelidikan dalam serangkaian laporan bahwa pasukan pemerintah Suriah, termasuk skuadron helikopter, bertanggung jawab atas penggunaan bom barel klorin terhadap warga sipil.

Sampai saat ini, pihak berwenang Suriah menyangkal telah menggunakan senjata kimia dalam konflik. Begitu pula dengan ISIS yang belum memberikan tanggapan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar