Manila - Kepala kepolisian Filipina Jenderal Ronald Dela Rosa menangis saat menyatakan sumpah setianya pada Presiden Duterte untuk memberantas narkoba. Sumpah ini dilakukan Dela Rosa usai mendengar kesaksian seorang gembong narkoba tentang keterlibatan polisi dalam peredaran barang haram tersebut.
Dilansir Reuters, Rabu (23/11/2016), Jenderal Ronald dela Rosa terlihat emosional setelah mendengarkan kesaksian Kerwin Espinosa, seorang pengedar narkoba dan anak dari seorang wali kota yang ditembak mati bulan lalu di penjara untuk keterlibatannya dalam peredaran narkoba.
Kerwin Espinosa mengaku membayar polisi untuk melindungi aksinya menjual narkoba. Dia mengatakan ada dua orang berpangkat jenderal dan sejumlah opsir yang menerima uang sogokan. Setelah mendengar kesaksian Espinosa yang ditayangkan secara langsung di televisi nasional tersebut, Dela Rosa langsung bereaksi.
"Saya tidak akan menyerah dan akan membersihkan institusi kepolisian. Saya bukan Superman, hanya seorang polisi biasa. Namun saya akan melakukan apa saja untuk membersihkan kepolisian walau taruhannya nyawa," ujar Dela Rosa kepada senator.
Dia pun menyampaikan kesetiaannya kepada Duterte untuk membasmi narkoba di Filipina. "Saya akan bersama Anda dan tidak akan menghiraukan perang ini meski nantinya kami tak lagi mendapatkan kepercayaan publik," sumpah Dela Rosa.
Pertemuan dengar pendapat di hadapan pemerintah dan pihak legislatif ini memang terasa dramatis. Panel juga mendengar sejumlah laporan dan kesaksian untuk semua hal, mulai dari regu penembak mati, kasus korupsi, pembunuhan dan skandal seks. Partisipan dalam dengar pendapat ini terdiri dari terpidana penculikan, terpidana gangster dan pembunuh, hingga atlet tinju Manny Pacquiao.
Pada bulan September lalu seorang yang mengaku pembunuh bayaran bersaksi Duterte yang saat itu menjadi wali kota pada tahun 1993, memerintahkannya membunuh seorang pria dengan senjata api. Namun Duterte membantah pernyataan tersebut.
Hingga saat ini hampir 2.500 orang terbunuh dalam 4 bulan pertama kepemimpinan Duterte. Kebanyakan dari mereka terbunuh dalam operasi polisi, sebagian lainnya karena kecurigaan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar