Ohio - Mahasiswa Univesitas Ohio, Abdul Razak Ali Artan, tewas ditembak setelah melakukan penyerangan di kampusnya sendiri. Kantor berita Amaq yang berafiliasi dengan ISIS menyebut Artan bagian dari ISIS.
"Pelaku penyerangan di Ohio adalah seorang prajurit dari ISIS," sebut kantor berita Amaq yang mengutip sumber dari internal ISIS, dilansir dari AFP, Rabu (30/11/2016).
"Dia melaksanakan operasi yang menargetkan penduduk dari negara-negara koalisi internasional," sambungnya.
Artan merupakan seorang mahasiswa di Universitas Ohio. Dia tewas ditembak oleh polisi setelah menabrakkan kendaraannya di kerumuman orang dan menyerang mereka dengan sebuah pisau.
Menurut media AS, keluarga Artan tiba di negara itu dari Somalia melalui Pakistan pada tahun 2014. Dia mengambil jurusan Manajemen Logistik di universitas tersebut. Dalam sebuah wawancara di media mahasiwa The Lantern bulan lalu, Artan mengeluhkan terbatasnya tempat beribadah di dalam kampus.
"Jika orang-orang melihatku, seorang Muslim sedang beribadah, saya tidak tahu apa yang akan mereka pikirkan, apa yang akan terjadi," kata Artan.
Sebuah postingan di akun Facebook juga dikaitkan dengan Artan. "Saya sudah tidak tahan lagi. Amerika! berhenti mencampuri negara-negara lain, khususnya negera Islam. Kami tidak lemah. Kami tidak lemah, ingat itu!" ujar pihak televis ABC yang mengutip tulisan dalam sebuah akun Facebook.
Otoritas setempat meyakini Artan bertindak sendirian dalam aksinya. Kepala Kepolisian Columbus, Kim Jacobs, menyatakan pihaknya menyelidiki 'kemungkinan' serangan ini bermotif terorisme.
"Pelaku penyerangan di Ohio adalah seorang prajurit dari ISIS," sebut kantor berita Amaq yang mengutip sumber dari internal ISIS, dilansir dari AFP, Rabu (30/11/2016).
"Dia melaksanakan operasi yang menargetkan penduduk dari negara-negara koalisi internasional," sambungnya.
Artan merupakan seorang mahasiswa di Universitas Ohio. Dia tewas ditembak oleh polisi setelah menabrakkan kendaraannya di kerumuman orang dan menyerang mereka dengan sebuah pisau.
Menurut media AS, keluarga Artan tiba di negara itu dari Somalia melalui Pakistan pada tahun 2014. Dia mengambil jurusan Manajemen Logistik di universitas tersebut. Dalam sebuah wawancara di media mahasiwa The Lantern bulan lalu, Artan mengeluhkan terbatasnya tempat beribadah di dalam kampus.
"Jika orang-orang melihatku, seorang Muslim sedang beribadah, saya tidak tahu apa yang akan mereka pikirkan, apa yang akan terjadi," kata Artan.
Sebuah postingan di akun Facebook juga dikaitkan dengan Artan. "Saya sudah tidak tahan lagi. Amerika! berhenti mencampuri negara-negara lain, khususnya negera Islam. Kami tidak lemah. Kami tidak lemah, ingat itu!" ujar pihak televis ABC yang mengutip tulisan dalam sebuah akun Facebook.
Otoritas setempat meyakini Artan bertindak sendirian dalam aksinya. Kepala Kepolisian Columbus, Kim Jacobs, menyatakan pihaknya menyelidiki 'kemungkinan' serangan ini bermotif terorisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar