Lokasi bunga bangkai yang tumbuh di pekarangan rumah tersebut yakni di Jalan Haji Mencong, Ciledug, Tangerang, Banten. Bunga yang memiliki ciri bau tidak sedap itu ditanam oleh pemilik rumah, Sapto Wiyanto.
Bunga bangkai yang tumbuh di pekarangan rumah Yanto. Foto: Istimewa (Sapto Wiyanto)
|
Kepada detikcom, Yanto mengatakan awalnya ia hanya mengambil bibit bunga bangkai tersebut dari Wonogiri, Jawa Tengah untuk dijadikan makanan. Sebab menurutnya, umbi dari bunga dengan nama latin Amorphophalus Titanium itu terasa nikmat jika dimasak menjadi makanan.
"Itu saya tanam di samping rumah. (Bibit) saya ambil dahulu dari kampung di daerah Wonogiri. Jadi rencananya mau dimasak di sini. Dimasak. Itu juga makanan kayak ubi gitu. Enak juga dimasak. Cuma karena saking banyaknya sudah dimasak, akhirnya saya tanam saja. Syukur-syukur numbuh," kata Yanto saat dihubungi detikcom, Minggu (27/11/2016).
Ia melanjutkan telah menanam bunga bangkai tersebut sejak dua tahun yang lalu tanpa ada perawatan khusus. Baru pada Sabtu kemarin, kembang dari bunga tersebut bermekaran dan mulai tercium bau tidak sedap khas bunga bangkai.
Bunga bangkai yang tumbuh di pekarangan rumah Yanto tersebut memiliki tinggi sekitar 70 centimeter serta berat dari umbinya yakni dua kilogram.
"Itu enggak dirawat. Tumbuh sendiri aja. Kayak tumbuhan liar itu ya. Keluar (bunganya) mungkin kemarin pas lagi bagus-bagusnya. Keponakan saya yang awalnya melihat. Waktu dua minggu yang lalu saya lihat belum ada pertumbuhan apa-apa," ungkap Yanto.
Melihat bunga tersebut ternyata dapat tumbuh di pekarangan rumahnya, Yanto mengaku bakal kembali menanamnya. "Rencananya saya mau tanam lagi. Buat ditanam saja jadi pemandangan," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar