Surabaya - Kebijakan yang diambil dalam setiap periode masa kepemimpinan Presiden Indonesia dianggap yang paling tepat sesuai dengan situasi yang dihadapi pada zamannya. Sehingga tidak tepat jika dalam melihat perspektif sejarah kebijakan ekonomi Indonesia hanya terfokus kepada kekurangan atau kelemahan kebijakan yang telah diambil oleh para presiden.
Demikian disampaikan Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung dalam Sidang Universitas Airlangga Dalam Rangka Penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa Bidang Ilmu Ekonomi Surabaya, di ruang sidang Gedung Garuda Mukti, Kampus C, Senin (26\/8\/2013).
Sidang dihadiri para sivitas akademika Unair, termasuk para guru besar, Majelis Wali Amanat, dan pimpinan Unair. Sekitar seribu undangan juga hadir di acara ini. Para tamu berasal dari berbagai kalangan, baik dari kalangan akademisi, birokrat, politisi, pengamat, kalangan pengusaha, anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN), pimpinan media, dan anggota keluarga Chairul Tanjung.
Tamu yang hadir antara lain para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II seperti Mendikbud Prof Dr M Nuh, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menkominfo Tifatul Sembiring, Menpora Roy Suryo, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Mentan Suswono, dan Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz.
Lalu hadir juga Ketua DPR Marzuki Alie, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah yusuf, mantan ketua PP Muhammadiyah Syafi\\\'i Ma\\\'arif, mantan Ketua DPR Akbar Tandjung, termasuk para dubes dan kepala daerah dan lain-lain.
Chairul dalam bagian pidatonya yang berjudul \\\'Menuju Indonesia Maju, Berkeadilan dan Sejahtera Untuk Semua\\\' menyampaikan kebijakan yang ditempuh 6 presiden yang telah memimpim Indonesia.
\\\"Situasi riil yang dihadapi tentunya bisa berbeda-beda dari satu periode ke periode lainnya, dan hal tersebutlah yang membedakan satu pemimpin dari pemimpin yang lain,\\\" katanya.
Berikut ini kebijakan ekonomi dari era Presiden Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di mata Chairul Tanjung:
Demikian disampaikan Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung dalam Sidang Universitas Airlangga Dalam Rangka Penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa Bidang Ilmu Ekonomi Surabaya, di ruang sidang Gedung Garuda Mukti, Kampus C, Senin (26\/8\/2013).
Sidang dihadiri para sivitas akademika Unair, termasuk para guru besar, Majelis Wali Amanat, dan pimpinan Unair. Sekitar seribu undangan juga hadir di acara ini. Para tamu berasal dari berbagai kalangan, baik dari kalangan akademisi, birokrat, politisi, pengamat, kalangan pengusaha, anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN), pimpinan media, dan anggota keluarga Chairul Tanjung.
Tamu yang hadir antara lain para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II seperti Mendikbud Prof Dr M Nuh, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menkominfo Tifatul Sembiring, Menpora Roy Suryo, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Mentan Suswono, dan Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz.
Lalu hadir juga Ketua DPR Marzuki Alie, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah yusuf, mantan ketua PP Muhammadiyah Syafi\\\'i Ma\\\'arif, mantan Ketua DPR Akbar Tandjung, termasuk para dubes dan kepala daerah dan lain-lain.
Chairul dalam bagian pidatonya yang berjudul \\\'Menuju Indonesia Maju, Berkeadilan dan Sejahtera Untuk Semua\\\' menyampaikan kebijakan yang ditempuh 6 presiden yang telah memimpim Indonesia.
\\\"Situasi riil yang dihadapi tentunya bisa berbeda-beda dari satu periode ke periode lainnya, dan hal tersebutlah yang membedakan satu pemimpin dari pemimpin yang lain,\\\" katanya.
Berikut ini kebijakan ekonomi dari era Presiden Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di mata Chairul Tanjung:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar