London - Kapal tanker Rusia selundupkan bahan bakar jet untuk Suriah melalui perairan Uni Eropa yang bertujuan untuk memperkuat pasokan militer ke negara yang dilanda perang di mana Moskow melakukan serangan udara dalam mendukung pemerintah. Hal ini diketahui menurut sumber yang mengetahui masalah ini.
Menurut sumber intelijen pemerintah Uni Eropa kepada Reuters, Selasa (22/11/2016) waktu setempat, ada dua kapal berbendera Rusia melakukan pengiriman, yang notabene bertentangan sanksi Uni Eropa melalui Siprus. Ada peningkatan tajam dalam pengiriman pada bulan Oktober, kata sumber yang tak ingin disebutkan namanya karena sensitivitas masalah ini.
Sebuah sumber mengatakan kerap melihat gerakan kapal berbendera Rusia yang mengunjungi pelabuhan Siprus dan Yunani sebelum melakukan pengiriman bahan bakar ke Suriah. Belum ada pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan dan Kementerian Transportasi Rusia.
Seorang juru bicara Uni Eropa untuk urusan luar negeri dan kebijakan keamanan mengatakan pelaksanaan pembatasan Uni Eropa berbaring dengan negara-negara anggota. "Kami percaya bahwa pihak yang berwenang mematuhi kewajiban mereka untuk menjamin penghormatan dari tindakan pembatasan di tempat dan untuk mengejar setiap upaya pengelakan," ujar juru bicara tersebut.
Kementerian Luar Negeri Yunani sampai saat ini menolak untuk berkomentar. Pemerintah Siprus mengatakan pihak berwenang yang tidak menyetujui docking dari setiap tanker Rusia yang membawa bahan bakar jet menuju Suriah. "Kami akan menerima setiap informasi yang dapat diberikan kepada kami pada setiap kegiatan yang bertentangan dengan PBB atau Uni Eropa soal pembatasan," terang pihak Kementerian Luar Negeri Siprus.
Perang sipil Suriah, yang dimulai sejak tahun 2011, telah menjadi pertunjukan untuk bersaing dalam kekuatan global, dengan Rusia dan Iran yang mendukung Presiden Bashar al-Assad, dan Amerika Serikat, Teluk Arab dan negara Eropa mendukung pemberontak yang ingin menggulingkan al-Assad.
Rusia mengubah jalannya konflik dalam mendukung pemerintah Assad tahun lalu ketika intervensi dengan serangan udara. Pihak Moskow mengatakan pihaknya menargetkan hanya militan ISIS dan pejuang jihad lainnya.
Peraturan Dewan Uni Eropa nomor 1323/2014 yang diperkenalkan dua tahun lalu melarang setiap pasokan bahan bakar jet untuk Suriah dari wilayah Uni Eropa. Selama satu periode dalam dua minggu pada bulan Oktober, kapal tanker Rusia mengirimkan 20.000 metrik ton bahan bakar jet untuk Suriah senilai sekitar US $ 9 juta pada harga dunia sekarang ini - melalui Uni Eropa, menurut sumber intelijen pemerintah Uni Eropa.
"Pengiriman bahan bakar jet dari kapal ini telah memainkan peran penting dalam menjaga serangan udara Rusia di kawasan itu," kata sumber tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar