Kamis, 27 Oktober 2016

Saat Jokowi Kangen Ngobrol dengan Guru karena Sibuk Jadi Presiden

Jakarta - Di sela padatnya agenda Kepresidenan siang tadi, Presiden Joko Widodo meluangkan satu agenda yaitu makan siang dengan guru-guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Jokowi mengaku kangen ngobrol dengan guru.

"Wah kangen ngobrol dengan pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia. Jadi presiden rada sibuk, sehingga tidak sempat bertemu," ucap Jokowi melalui akun instagramnya @jokowi Rabu (26/10/2016) malam.

"Dulu sewaktu masih Wali Kota Solo biasa bertemu rutin dengan mereka sekitar dua sampai tiga kali tiap tahunnya. Makan siang ini semoga mengakrabkan kita lagi," imbuh Jokowi.

Pertemuan Jokowi dengan para guru itu digelar siang tadi di Istana Negara, Jakarta. Jokowi didampingi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Agenda pertemuan dengan guru itu dilakukan usai Jokowi mengikuti beberapa agenda sejak pagi. Yaitu menerima Menlu Australia Julie Bishop, melantik Kepala dan Wakil Kepala PPATK, serta bertemu dengan para pimpinan lembaga negara.

Usai pertemuan, Mendikbud Muhadjir mengatakan pertemuan intern Jokowi dengan PGRI itu membahas soal rencana kegiatan peringatan Hari Guru yang akan jatuh pada 25 November. Pertemuan dalam suasana santai itu juga membahas beberapa isu pendidikan terkini.

"Tadi saya mendampingi bapak presiden berkaitan dengan audensi pengurus PGRI seluruh Indonesia, seluruh provinsi, kabupaten kota. Intinya adalah presiden pada hari guru nasional yang akan diselenggarakan bersamaan dengan HUT PGRI, Presiden berkenan hadir Insya Allah," ucap Muhadjir.

Salah satu masukan yang disuarakan guru adalah soal pentingnya meningkatkan profesionalisme guru, dan juga permintaan agar PGRI menjadi organisasi profesi. Mendikbud mengaku sedang mengkaji permintaan itu.

"Pada intinya semua aspirasi ditampung, pada prinsipnya ada beberapa pokok setuju. Intinya bahwa untuk hal yang lebih teknis karena memang bukan domain Presiden, saya sebagai pembentu beliau nanti secara teknis akan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ucap Muhadjir. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar