Jakarta - Cal Crutchlow mengaku masih punya banyak target yang ingin dicapai di MotoGP. Oleh karenanya, dia berharap bisa bertahan lama layaknya Valentino Rossi.
Karier Crutchlow di MotoGP terbilang telat karena baru masuk di tahun 2011 bersama tim Yamaha Tech 3. Sebelumnya, karier Crutchlow banyak dihabiskan di ajang balap motor dunia lainnya termasuk World Superbike Championship.
Selama lima tahun terjun di balapan MotoGP karier Crutchlow sendiri terbilang biasa-biasa saja. Meski sempat memperkuat Ducati pada 2014, Crutchlow tak cukup bagus karena hanya bisa finis di posisi ke-13 dan sekali naik podium.
Di tim satelit seperti Tech 3, dan kini LCR Honda, pun Crutchlow hanya mampu meraih posisi kelima sebagai finis terbaiknya di musim 2013 di bawah Valentino Rossi.
Musim 2016 boleh dibilang jadi penampilan terbaik pebalap asal Inggris Raya itu mengingat dia meraih dua kemenangan, yakni di Republik Ceko dan Australia. Saat ini dia masih berada di posisi keenam klasemen pebalap dengan 141 poin.
Crutchlow memang sudah tak muda lagi, sudah 30 tahun. Namun, dia berencana untuk terus membalap di MotoGP. Dia ingin bisa seperti Rossi yang masih kompetitif di usia 38 tahun.
"Ya, tentu saja saya sudah punya rencana ke depannya. Saya berpikir soal Valentino (Rossi), umur sepertinya tidak berpengaruh apapun. Kini orang lebih banyak melihat para pebalap muda. Tapi, pada akhirnya waktunya mereka pensiun akan datang juga," tutur Crutchlow menjawab pertanyaandetikSport dalam sesi wawancara di Empirica Lot 8 SCBD, Sudirman, Selasa (25/10/2016) sore WIB tadi.
Jakarta - Cal Crutchlow mengaku masih punya banyak target yang ingin dicapai di MotoGP. Oleh karenanya, dia berharap bisa bertahan lama layaknya Valentino Rossi.
Karier Crutchlow di MotoGP terbilang telat karena baru masuk di tahun 2011 bersama tim Yamaha Tech 3. Sebelumnya, karier Crutchlow banyak dihabiskan di ajang balap motor dunia lainnya termasuk World Superbike Championship.
Selama lima tahun terjun di balapan MotoGP karier Crutchlow sendiri terbilang biasa-biasa saja. Meski sempat memperkuat Ducati pada 2014, Crutchlow tak cukup bagus karena hanya bisa finis di posisi ke-13 dan sekali naik podium.
Di tim satelit seperti Tech 3, dan kini LCR Honda, pun Crutchlow hanya mampu meraih posisi kelima sebagai finis terbaiknya di musim 2013 di bawah Valentino Rossi.
Musim 2016 boleh dibilang jadi penampilan terbaik pebalap asal Inggris Raya itu mengingat dia meraih dua kemenangan, yakni di Republik Ceko dan Australia. Saat ini dia masih berada di posisi keenam klasemen pebalap dengan 141 poin.
Crutchlow memang sudah tak muda lagi, sudah 30 tahun. Namun, dia berencana untuk terus membalap di MotoGP. Dia ingin bisa seperti Rossi yang masih kompetitif di usia 38 tahun.
"Ya, tentu saja saya sudah punya rencana ke depannya. Saya berpikir soal Valentino (Rossi), umur sepertinya tidak berpengaruh apapun. Kini orang lebih banyak melihat para pebalap muda. Tapi, pada akhirnya waktunya mereka pensiun akan datang juga," tutur Crutchlow menjawab pertanyaandetikSport dalam sesi wawancara di Empirica Lot 8 SCBD, Sudirman, Selasa (25/10/2016) sore WIB tadi.
"Jika pebalap tua masih cepat, saya pikir Anda tidak butuh pebalap muda untuk saat ini. Para pebalap muda masih harus belajar. Jika Anda butuh hasil dan juga tim, pebalap muda itu lebih berisiko. Jadi, tentunya saya masih ingin membalap untuk beberapa tahun ke depan, tapi saya belum tahu berapa lama," sambungnya.
"Saya ingin mencoba jadi seperti Valentino saja atau Loris Capirossi, membalap hingga umur 40 tahun. Saya tidak tahu pastinya kapan, tapi yang pasti saya masih akan membalap untuk beberapa tahun ke depan."
Soal rencana pensiun, Crutchlow sendiri sudah punya merencanakan untuk berbisnis dan yang paling utama: mengantar anaknya bersekolah. Crutchlow, yang menikah dengan Lucy Heron pada 2014, punya anak perempuan bernama Willow yang baru lahir 2 Agustus lalu.
"Setelah pensiun? Saya sudah punya rencana. Kini saya punya investasi kecil-kecilan, bisnis. Yang pasti tidak banyak bepergian dan aktivitas. Jika harus pensiun saat ini, saya sendiri belum tahu mau apa," paparnya.
"Saya punya istri dan putri. Saya tentu akan menghabiskan banyak waktu dengan mereka. Mengantar anak ke sekolah akan jadi prioritas utama saya," tutupnya.
"Jika pebalap tua masih cepat, saya pikir Anda tidak butuh pebalap muda untuk saat ini. Para pebalap muda masih harus belajar. Jika Anda butuh hasil dan juga tim, pebalap muda itu lebih berisiko. Jadi, tentunya saya masih ingin membalap untuk beberapa tahun ke depan, tapi saya belum tahu berapa lama," sambungnya.
"Saya ingin mencoba jadi seperti Valentino saja atau Loris Capirossi, membalap hingga umur 40 tahun. Saya tidak tahu pastinya kapan, tapi yang pasti saya masih akan membalap untuk beberapa tahun ke depan."
Soal rencana pensiun, Crutchlow sendiri sudah punya merencanakan untuk berbisnis dan yang paling utama: mengantar anaknya bersekolah. Crutchlow, yang menikah dengan Lucy Heron pada 2014, punya anak perempuan bernama Willow yang baru lahir 2 Agustus lalu.
"Setelah pensiun? Saya sudah punya rencana. Kini saya punya investasi kecil-kecilan, bisnis. Yang pasti tidak banyak bepergian dan aktivitas. Jika harus pensiun saat ini, saya sendiri belum tahu mau apa," paparnya.
"Saya punya istri dan putri. Saya tentu akan menghabiskan banyak waktu dengan mereka. Mengantar anak ke sekolah akan jadi prioritas utama saya," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar