Batu ginjal atau nephrolithiasis bukan penyakit baru yang menjangkiti manusia. Penyakit ini sudah ada sejak zaman Mesir Kuno yang dibuktikan dengan adanya batu ginjal pada mumi.
Sampai saat ini batu ginjal masih menjadi penyakit yang mengkhawatirkan. Menurut data National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) tahun 2007-2010, 1 dari 11 orang menderita batu ginjal. Sebagian besar dialami seorang yang berusia sekitar 20-60 tahun.
Batu ginjal atau batu yang berada di ginjal dan salurannya ini terjadi karena banyak faktor. "Banyak faktor yang mempermudah terbentuknya batu ginjal seperti, genetik (keturunan), riwayat sakit batu ginjal sebelumnya, kurang minum, aktivitas yang banyak mengeluarkan keringat dan menyebabkan dehidrasi, cuaca panas yang menyebabkan volume cairan tubuh cepat berkurang, konsumsi obat tertentu, Penyakit dan gangguan metabolisme tubuh," kata dr. Dito Anurogo.
Konsumsi obat bisa menjadi penyebab batu ginjal karena obat tersebut mengendap di air seni dan membentuk batu. Selain itu Batu ginjal terbentuk akibat kejenuhan air seni, gangguan keasaman (pH) ginjal, dan menurunnya faktor penghambat kristal.
Penderita batu ginjal terkadang tak memiliki keluhan. Namun ada juga yang mengalami nyeri di pinggang, perut dan kelamin sampai mengalami gangguan ekskresi.
Untuk mengatasinya, penderita dianjurkan melakukan serangkaian pemeriksaan dan pengobatan, seperti pemberian anti-emetik, pengendali nyeri dengan NSAIDs (Nonsteroidal Anti Inflammatory Drugs) serta golongan opioid, serta Anti-emetik (metoclopramide) jika mual atau muntah dan lain-lain.
Pengobatan tradisional juga bisa ditempuh dengan meminum air perasan daun bunga sepatu. Yang patut diingat, penyakit ini pun bisa dicegah.
"Minum air putih 2,3-3,3 liter setiap hari. Pembatasan garam dapur. Pembatasan protein hewani, diet rendah oksalat, diet rendah purin," ujar dokter Dito yang juga merupakan Ketua Jurnal Paradigma HMP UGM.
Selain itu pencegahan bisa dilakukan dengan memperbanyak konsumsi makanan yang kaya akan serat tak larut yang akan mengikat kalsium, mengurangi konsumsi jus apel dan jus anggur, sering mengonsumsi minuman jeruk, minyak ikan, vitamin B6, dan fitofarmaka penghancur batu ginjal.
Sampai saat ini batu ginjal masih menjadi penyakit yang mengkhawatirkan. Menurut data National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) tahun 2007-2010, 1 dari 11 orang menderita batu ginjal. Sebagian besar dialami seorang yang berusia sekitar 20-60 tahun.
Batu ginjal atau batu yang berada di ginjal dan salurannya ini terjadi karena banyak faktor. "Banyak faktor yang mempermudah terbentuknya batu ginjal seperti, genetik (keturunan), riwayat sakit batu ginjal sebelumnya, kurang minum, aktivitas yang banyak mengeluarkan keringat dan menyebabkan dehidrasi, cuaca panas yang menyebabkan volume cairan tubuh cepat berkurang, konsumsi obat tertentu, Penyakit dan gangguan metabolisme tubuh," kata dr. Dito Anurogo.
Konsumsi obat bisa menjadi penyebab batu ginjal karena obat tersebut mengendap di air seni dan membentuk batu. Selain itu Batu ginjal terbentuk akibat kejenuhan air seni, gangguan keasaman (pH) ginjal, dan menurunnya faktor penghambat kristal.
Penderita batu ginjal terkadang tak memiliki keluhan. Namun ada juga yang mengalami nyeri di pinggang, perut dan kelamin sampai mengalami gangguan ekskresi.
Untuk mengatasinya, penderita dianjurkan melakukan serangkaian pemeriksaan dan pengobatan, seperti pemberian anti-emetik, pengendali nyeri dengan NSAIDs (Nonsteroidal Anti Inflammatory Drugs) serta golongan opioid, serta Anti-emetik (metoclopramide) jika mual atau muntah dan lain-lain.
Pengobatan tradisional juga bisa ditempuh dengan meminum air perasan daun bunga sepatu. Yang patut diingat, penyakit ini pun bisa dicegah.
"Minum air putih 2,3-3,3 liter setiap hari. Pembatasan garam dapur. Pembatasan protein hewani, diet rendah oksalat, diet rendah purin," ujar dokter Dito yang juga merupakan Ketua Jurnal Paradigma HMP UGM.
Selain itu pencegahan bisa dilakukan dengan memperbanyak konsumsi makanan yang kaya akan serat tak larut yang akan mengikat kalsium, mengurangi konsumsi jus apel dan jus anggur, sering mengonsumsi minuman jeruk, minyak ikan, vitamin B6, dan fitofarmaka penghancur batu ginjal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar