Yogyakarta - Muhammadiyah menggelar puncak resepsi Milad ke-104. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir meminta agar negara tidak diskriminatif terhadap mayoritas dan adil terhadap minoritas.
Milad ke 104 dengan tema 'Membangun Karakter Indonesia Berkemajuan' digelar di sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta, Kamis(17/11/2016) malam. Acara tersebut dihadiri ribuan warga Muhammadiyah, .
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan Bangsa Indonesia dengan mayoritas muslim harus dibangun d iatas pribadi-pribadi yang berkarakter. Seperti memegang prinsip kebenaran, berbuat kebaikan dan menepati batas-batas kepantasan dalam berinteraksi dengan sesama dan lingkunganya.
Negara menurutnya harus memperhitungkan kekuatan terbesar di Indonesia untuk diajak bersama membangun bangsa dan negara. Tujuannya adalah untuk menjadi bangsa dan negara sebagai bangsa yang maju, adil, makmur, bermartabat dan berdaulat.
"Negara tidak boleh diskriminasi terhadap kekuatan mayoritas tetapi pada saat yang sama juga berlaku adil kepada minoritas," ungkap Haedar resepsi Milad Muhammadiyah ke-104.
"Kami yakin dengan kekuatan Muhammadiyah yang moderat tetapi kuat dalam prinsip dan punya kekuatan modal pergerakan yang strategis, Insya Allah bangsa ini akan menjadi bangsa yang maju bermartabat dan berahklak mulia," imbuhnya.
Haedar mengatakan bangsa Indonesia jangan sampai menjadi bangsa yang saling menghujat, berkata kotor, saling menyesatkan dan kemudian hanya akan terpuruk satu sama lain. Bangsa Indonesia menurutnya harus dibangun menjadi bangsa yang religius, mandiri, solider dan dalam kebersamaan.
Pada resepsi Milad ini, juga diselenggarakan pemberian penghargaan bagi peraih Muhammadiyah Award karya kreatif sekolah. Di antaranya diberikan kepada Guru Muhammadiyah dari daerah terpencil yakni Umar Sangaji dari kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara.
Haedar mengatakan, tantangan bagi Muhammadiyah untuk terus berkontribusi bagi bangsa adalah menjadikan Muhammadiyah semakin maju. Harus memiliki agenda-agenda strategis, membangun pusat-pusat unggulan sebagai penanda kemajuan Muhammadiyah. Mendirikan rumah sakit, sekolah, perguruan tinggi, pusat bisnis dan mengembangkan model dakwah baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar